Fenomena Alam Aneh dan Dahsya

Senin, 01 Agustus 2011

Hah, Ada Kebakaran di Kutub Utara


Discovery menceritakan, kebakaran di kutub utara pernah terjadi pada Juli 2007. Saat itu, kawasan tundra di Alaska melepaskan 2,3 juta ton karbon ke atmosfer, dan seketika ada kobaran api di kutub. Ini terjadi karena kawasan itu menyerap banyak karbon, dan bumi harus melepaskannya kembali.

Kebakaran pada kawasan tundra di kutub utara berbeda dengan kebakaran yang terjadi, misalnya, di hutan. Pada peristiwa ini, tidak ada material yang hangus terbakar, tapi tanah atau buminyalah yang tiba-tiba mengobarkan api.

Kobaran api itu terjadi pada daerah seluas 400 mil persegi di sungai Anatktuvuk. Kebakaran ini adalah yang terbesar selama ribuan tahun belakangan.

Michelle Mack, peneliti dari Universitas Florida, mengingatkan, “Kebakaran ini dapat berdampak buruk terhadap karbon dioksida di atmosfer.”

“Tidak pernah ada api selama 11.000 tahun belakangan di kawasan tundra. Tapi peristiwa ini semakin sering terjadi, mungkin sebagai dampak peningkatan iklim bumi,” tambah Syndonia Bret-Harte, ahli ekologi dari Universitas Alaska.

Mack juga mengatakan, jika jumlah karbon yang dilepaskan sangat besar, ini dapat meningkatkan kadar karbon dioksida di atmosfer. Dan bayangkan jika panasnya dekat dengan kawasan es, maka es kutub pun akan semakin cepat meleleh.

Gawat! 74.030 Km Persegi Es Dunia Leleh Tiap Hari



Menurut National Snow and Ice Data Center (NSIDC), jumlah mengkhawatirkan itu setara area negara bagian Pennsylvania yang hilang tiap hari. Jika jumlah lelahan terus berlanjut melewati Juli seperti ditulis Dailymail, tingkat pelelehan akan mencapai yang tercepat dalam sejarah.

“Pelelehan ini sangat cepat. Kecuali semuanya berubah dalam beberapa pekan ke depan, rekor baru menakutkan akan terjadi di Juli ini,” ungkap ilmuwan riset NSIDC Julienne Stroeve.

Pada Juli tahun ini, es laut menutupi 4,7 juta km2 Laut Arktik.

Peneliti menemukan, tahun ini es mulai meleleh antara dua pekan dan dua bulan lebih awal dari biasanya. Hal ini memberi isyarat jumlah pelelehan yang jauh lebih besar tahun ini.

Stroeve mengatakan, langit Arktik yang tak berawan membuat sinar matahari memanggang lembaran es yang biasanya dilindungi awan tebal di atasnya.

Ahli es mengatakan, suhu yang lebih dingin selama sisa Juli bisa menurunkan tingkat pelelehan. “Terlalu dini mengatakan rekor baru pelelehan akan tercipta namun kemungkinan ke arah itu selalu ada,” tuturnya.

Kutub Utara Meleleh 2011?


Pemanasan global yang terjadi saat ini diperkirakan menyebabkan Kutub Utara meleleh lebih cepat. Sumber Dailyamail menyebutkan, Jumat (22/7), para peneliti memperkirakan es di Kutub Utara mencair pada 2011. Prediksi berdasarkan penelitian yang menyebutkan, pemanasan membuat 46 ribu meter persegi es mencair setap hari.

Jika pencairan es terus terjadi dalam jumlah yang sama sepanjang Juli, akan menjadi tingkat tercepat es di kutub utara meleleh sejak 1979 lampau. Bahkan, sebuah gambar yang diambil dari satelit dari atas Greenland menunjukkan mencairnya es di wilayah tersebut.

“Pencairan es di Kutub Utara relatif cepat. Tentu secara keseluruhan, kami pikir es akan menipis secara keseluruhan pada musim ini dibandingkan tahun 2007,” kata Julienne Stroeve, peneliti dari Lembaga Pengawas Es dan Salju Nasional (NSIDC). Jumlah es saat ini 865 ribu mil persegi, di bawah rata-rata tahun 1979 hingga 2000. Tingkat tercepat sebelumnya es mencair pada 2007.

Para peneliti mengatakan, mencair dan membekunya es laut Kutub Utara terjadi dengan intensitas bervariasi setiap tahun. Tetapi di musim semi karena cuaca hangat tiba es mulai mencair. Setiap tahun jumlah es yang kembali membeku di musim gugur menurun. Mereka juga menemukan, tahun ini es mulai mencair antara dua minggu dan dua bulan lebih awal dari biasa. Hal ini menandakan jumlah keseluruhan es yang mencair lebih besar sepanjang tahun.

Pengukuran es berlangsung di Laut Chukchi, dekat Alaska, Barents, Laut Kara dan Laptev, dekat Finlandia dan Rusia. Hal ini diyakini bahwa es yang mencair disebabkan angin hangat yang menyapu belahan bumi utara. Langit cerah di atas Kutub Utara juga telah memungkinkan sinar matahari untuk membakar lembaran es yang biasanya dilindungi awan tebal.(

Lubang Besar Nyaris Telan Pemilik Rumah


Guatemala – Tanah anjlok, menciptakan lubang besar serupa sumur yang nyaris menelan manusia. Belum diketahui sebabnya.

Diberitakan KTLA, Inocenta Hernandez, 65 tahun, dari Guatemala terkejut saat mendengar suara dentuman yang sangat kencang saat ia berada di rumahnya. Lalu ia ke luar rumah dan tidak menemukan petunjuk apa-apa.

“Tadinya kami kira suara tabung gas meledak di rumah tetangga, atau kecelakaan mobil di luar,” ujarnya.

Usut punya usut, ternyata suara itu berasal dari dalam rumahnya sendiri. Ia menemukan sumber suara dari kamar tidur. Saat ia melihat ke bawah tempat tidur, di menemukan lantai rumahnya anjlok. Di sana ada lubang berdiameter sekitar satu meter, dan berkedalaman 12 meter ke bawah tanah.

Beruntung, saat peristiwa itu terjadi, ia tidak sedang berada di kamar tidur. Ia juga bersyukur lubang itu tidak terlalu besar. Kalau saja lubang itu besar, mungkin tubuhnya sudah hilang ditelan bumi.

Peristiwa serupa pernah terjadi di negara yang sama pada 2007 dan 2010. Pada Mei 2010, permukaan bumi anjlok selebar diameter 18 meter dan kedalaman 30 meter.

Lubang yang tiba-tiba muncul di tengah kota itu menelan banyak bangunan. Ahli geologi belum mengetahui penyebabnya.

Kiamat Bumi di Tangan Planet Nibiru?

Planet Nibiru sempat menghebohkan dunia, karena banyaknya pihak yang percaya bahwa planet ini akan menghantam Bumi dan memusnahkan manusia pada 2012.

Sebuah tayangan di YouTube pada 2011, cukup meresahkan banyak orang yang menontonnya. Namun, ternyata hal ini juga menjadi pembicaraan hangat di situs-situs lain. Menurut astronom planet David Morrison di NASA Ames Research Center dan ilmuwan senior di NASA Astrobiology Institute, saat ini terdapat dua juta situs yang membahas perihal tabrakan Planet Nibiru tersebut.

Ilmuwan ini mengaku menerima lima email perihal Nibiru tiap hari. “Setidaknya, sekali sepekan saya mendapat pesan dari remaja yang menjadi sakit atau berupaya bunuh diri karrena kiamat akan dating ini,” ujar Morrison. Berikut asal muasal Planet Nibiru yang tak diyakini ilmuwan itu.

Asal muasal

Gagasan asal mula kiamat ini berasal dari proposal tabrakan planet pertama, yang diajukan Nancy Lieder pada 1995 dan digambarkan sebagai ‘contactee’. Lieder mengklaim memiliki kemampuan menerima pesan melalui implan di otaknya, yang diperoleh dari alien di sistem bintang Zeta Reticuli.

Di situsnya, ZetaTalk, ia menyatakan terpilih untuk memperingatkan umat manusia mengenai tabrakan planet yang akan memusnahkan manusia pada Mei 2003. Awalnya, Lieder menamai pembawa kiamat itu ‘Planet X’ dan mengaitkannya dengan planet hasil hipotesa penulis Zecharia Sitchin dalam buku ‘The 12th Planet’ (Harper, 1976).

Menurut Sitchin (1920-2010), bangsa Sumeria kuno menulis mengenai planet raksasa Nibiru yang menjadi ‘planet ke-12’ di tata surya dengan orbit persegi panjang dan melintas mendekati Bumi tiap 3.600 tahun. Menurutnya, manusia berevolusi di Nibiru dan mengkolonisasi Bumi saat terbang mendekat.

Ahli sejarah dan bahasa mengatakan, Sitchin salah mengartikan teks kuno tersebut. Bangsa Sumeria memang memiliki keyakinan mengenai kosmologi terkait planet. Namun, menurut bangsa ini, planet di tata surya hanya berjumlah lima, bukan 12.

Selain itu, bangsa ini tak meyakini, manusia berasal dari planet bernama Nibiru. Lebih lanjut, astronom menyatakan orbit seperti digambarkan Sitchin merupakan hal mustahil. Pasalnya, tak pernah ada benda langit yang bisa menjaga agar orbitnya stabil ketika mengayun melalui sistem tata surya bagian dalam tiap 3.600 tahun dan terus menjauhi Pluto.

Menurut para astronom, benda langit ini seharusnya sudah tersedot atau terdorong. Anehnya, buku Sitchin telah diterjemahkan dalam 25 bahasa dan terjual jutaan salinan di seluruh dunia. Teori tabrakan planet Lieder pun mengadopsi Nibiru sebagai pembawa kiamat Bumi. Banyak orang yakin kiamat terjadi saat kalender bangsa Maya habis di 2012.

Planet yang hilang

Rantai hilang terbesar dalam ramalan kiamat ini adalah Nibiru itu sendiri. Karena tak ada planet nakal raksasa yang ditemukan di luar tata surya yang bisa memainkan peran Nibiru. Beberapa ahli teori konspirasi akhirnya memutuskan komet kecil bernama Elenin yang akan melewati Bumi pada Oktober 2011 ini sebagai Nibiru.

Meski begitu, ilmuwan mengatakan, Elenin tak akan lebih dekat dari 100 kali jauh jarak Bumi ke bulan. “Faktanya, orang-orang ini terus mengubah cerita mereka,” ujar Morrison. Bagi beberapa pihak, Nibiru bukan lagi dewa Sumeria atau planet yang akan kembali ke Bumi pada akhir 2012, lanjutnya.

“Hal inilah yang menjadi semboyan hampir semua bencana kosmik,” lanjutnya lagi. Rumor mengenai Elenin sendiri menyebar di internet di awal tahun. Pendekatan Elenin ke Bumi disalahkan atas pergeseran tiga derajat sumbu Bumi di Februari, gempa Chili, bergesernya kutub bahkan pemicu gempa Jepang Maret lalu.

“Mengabaikan lempeng tektonik sebagai penyebab gempa, mereka menyatakan komet ini memberi efek gravitasi atau elektromagnetik yang kuat pada Bumi,” tulis Morrison. Saat para ilmuwan menunjukkan, komet itu hanya seukuran gumpalan es selebar lima km tanpa medan magnet dan tak akan mencapai posisi telalu dengan Bumi.

“Ironisnya, sifat mencolok komet menjadi inspirasi beberapa teori konspirasi,” tandas Morrison. Ahli teori konspirasi pun mulai berspekulasi, komet Elenin adalah Nibiru yang menyamar. Bahkan nyatanya, Elenin hanyalah komet dalam buku teks.

“Jika cerita ini nyata, sederhananya, cerita ini akan masuk media berita biasa, bukan sekadar muncul di situs,” pungkas Morrison. Menurut Morrison, konspirasi Nibiru sangat tak masuk akal. “Karena banyak situs menjual buku Nibiru, kaset dan ‘perlengkapan bertahan hidup,’ saya mengira orang-orang ini hanya mengambil keuntungan dari orang yang tak mampu membedakan sumber kredibel, terutama anak-anak,” tutupnya.
Negara-negara Ini Akan Hancur Jika Asteroid Jatuh

Sebuah tim ahli dari Universitas Southampton, Inggris, membuat daftar negara-negara yang bakal hancur dan kehilangan banyak nyawa warganya jika asteroid dalam ukuran besar jatuh ke Bumi.

Di negara-negara dengan jumlah penduduk amat besar, bakal ada jutaan orang yang terbunuh akibat ledakan asteroid yang menghujam ke dalam tanah. Negara-negara yang bakal mengalami jutaan orang tewas adalah Amerika Serikat, Cina, Indonesia, India, dan Jepang.

Adapun ledakan asteroid bakal mengakibatkan kehancuran terburuk di negara-negara, seperti Amerika, Kanada, Cina, Jepang, dan Swedia. Laporan ini muncul sepekan setelah asteroid sebesar rumah melintas dalam radius 7.500 kilometer dari planet kita. Sebelumnya, asteroid berukuran setengah lapangan bola berada di 12.000 kilometer dari Bumi.

Daftar ini dibuat dengan menggunakan peranti lunak NEOImpactor. Menurut penciptanya, Nick Bailey dari Universitas Southampton, serangan asteroid merupakan bencana alam terbesar yang mungkin dihadapi oleh umat manusia. “Akibatnya bagi penduduk dan infrastruktur benar-benar mengerikan,” katanya.

Bahkan, ia mencontohkan asteroid yang jatuh di daerah terpencil Sungai Tunguska, Rusia, pada 1908, juga berdampak terhadap wilayah berpenduduk. Jadi, kata dia, bisa dibayangkan bila asteroid berukuran besar menimpa Kota London.

Para ahli selama ini meyakini jatuhnya asteroid berdiameter hingga 161 kilometer dengan kecepatan 25 ribu kilometer per jam telah memusnahkan kehidupan dinosaurus 65 juta tahun lalu. Tumbukan asteroid itu menimbulkan ledakan berkekuatan 100 juta ton.

0 komentar:

Posting Komentar